Mengapa Nilon Bukan Pilihan Yang Baik Untuk Kulit?

Dalam industri tekstil, ada begitu banyak bahan yang digunakan dalam pembuatan sebuah produk pakaian. Namun, saat harus memilih bahan kain yang bagus ketika bersentuhan dengan kulit, nilon mungkin bukanlah pilihan yang tepat.

Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas mengapa nilon bukanlah bahan terbaik yang cocok untuk kulit. Artikel ini juga akan membahas pilihan alternatif yang cocok untuk kulit kamu.

Apa Itu Bahan Nilon?

Sebelum kami membahas mengapa nilon bukan pilihan yang tepat untuk kulit kamu, mungkin ada baiknya jika kita pahami dulu seperti apa itu Nilon.

Nilon merupakan bahan termoplastik yang pertama kali dikembangakan pada tahun 1930 sebagai pengganti sutra. Bahan ini terkenal akan kekuatan, daya tahan serta ketahanannya yang luar biasa terhadap abrasi.

Karena sifat-sifatnya inilah, nilon menjadi pilihan populer untuk berbagai aplikasi, termasuk pakaian, stoking, dan pakaian olahraga.

Alasan Mengapa Nilon Kurang Bagus Untuk Kulit

1. Kurangnya Kemampuan Bernapas

Salah satu alasan utama kenapa nilon kurang cocok bersentuhan langsung dengan kulit adalah karena kurangnya kemampuan bernapas. Nilon termasuk kedalam jenis bahan yang tidak menyerap kelembapan, akibatnya, mengenakan pakaian berbahan nilon dapat memicu keringat berlebih serta rasa tidak nyaman.

Kelembaban yang terperangkap dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bakteri, yang dapat menyebabkan bau tidak sedap dan iritasi kulit.

2. Iritasi Dan Reaksi Alergi

Seperti yang kita tahu, bahan nilon memiliki permukaan yang halus dan licin, yang terkadang dapat menyebabkan gesekan pada kulit. Banyakanya gesekkan pada kulit serta kurangnya sirkulasi udara dapat menyebabkan iritasi dan lecet pada kulit.

Selain itu, beberapa orang mungkin alergi terhadap nilon atau bahan kimia yang digunakan dalam produksinya. Hal ini dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk kemerahan, gatal, dan ruam. Oleh karena itu, orang dengan kulit sensitif atau kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya harus berhati-hati saat mempertimbangkan produk berbahan nilon.

3. Retensi panas

Nilon memiliki kemampuan menahan panas yang baik, sehingga bisa menjadi masalah terutam di iklim yang hangat dan lembab. Saat dikenakan, pakaian berbahan nilon akan sangat sulit melepas panas tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, keringat berlebih, dan bahkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan panas. Memilih kain yang menawarkan sirkulasi udara yang lebih baik dan dapat menyerap kelembapan, seperti katun atau linen, sering kali merupakan pilihan yang lebih masuk akal.

4. Dampak Lingkungan

Meskipun fokus artikel artikel ini membahas mengenai kecocokan nilon dengan kulit, namun penting juga untuk menyebutkan dampak lingkungannya.

Nilon adalah bahan yang berasal dari sumber daya tidak terbarukan, seperti minyak mentah, dan produksinya melibatkan proses yang boros energi. Selain itu, nilon tidak dapat terurai secara hayati dan dapat bertahan di lingkungan selama ratusan tahun.

Dengan semakin meningkatnya penekanan pada keberlanjutan dan praktik ramah lingkungan, memilih bahan alternatif yang memiliki jejak karbon lebih rendah menjadi sangat penting.

Alternatif Pengganti Nylon Yang Bagus Untuk Kulitmu

1. Katun

Katun merupakan serat alami yang lembut dan bernapas serta nyaman di kulit. Bahan ini banyak dipakai untuk pembuatan pakaian karena mudah menyerap keringat dan mudah bernapas. Jika kamu punya kulit sensitif pastikan untuk memilih bahan kain yang terbuat dari 100% katun.

2. Serat Bambu

Kain bambu terkenal dengan teksturnya yang lembut dan halus. Serat bambu juga bersifat hipoalergenik (antibakteri alami) dan lembut untuk kulit sensitif.

3. Polypropylene

Polypropylene adalah kain sintetis yang dikenal karena sifatnya yang menyerap kelembapan. Bahan ini sering digunakan dalam pembuatan pakaian aktif dan lapisan dasar untuk pakaian luar ruangan.

Baca Juga: Jenis Kain Yang Cocok Untuk Kulit Sensitif