Melihat Fenomena Trend "Fast Fashion" Yang Terus Meningkat

Kalau ngomongin industri fashion, gak ada yang lebih menarik mengenai industri fast fashion yang akhir akhir ini cenderung meningkat. Lalu apa itu fast fashion? Mengapa tren ini begitu cepat berkembang dan masif?

Apa Itu Fast Fashion?

Dilansir dari ozzakonveksi.com, fast fashion adalah model industri pakaian yang mengikutri tren catwalk dan mode terbaru. Industri ini kemudian memproduksi pakaian ini secara massal dengan biaya rendah dan membawanya ke toko ritel dengan cepat saat permintaan masih tinggi.

Apa Yang Menyebabkan Tren Fas Fashion Berkembang Dengan Cepat?

Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh American Apparel, rata-rata orang dewasa di AS membeli sekitar 70 pakaian baru pada tahun 2015, naik dari hanya 40 pada tahun 1991 dan 62 pada tahun 2012. Pria dan wanita sama-sama lebih memperhatikan apa yang mereka kenakan, mendiversifikasi lemari pakaian mereka sambil tetap mengikuti tren mode terbaru.

Tentu saja, untuk tetap bergaya, orang Amerika harus berinvestasi besar-besaran untuk pakaian baru, yang merupakan sesuatu yang lebih banyak kita lihat. Namun, inilah yang lebih penting: banyak orang memilih pakaian yang murah dan mudah didapat daripada pakaian dengan kualitas baik.

Alasan lain mengapa banyak konsumen memilih fast fashion adalah karena lebih ramah kantong alias lebih terjangkau harganya. Faktanya, rata-rata keluarga di Amerika dapat menghabiskan sekitar $680 (sekitar Rp.10 juta) untuk pakaian per orang setiap tahun! Dengan biaya yang begitu mahal, banyak orang mencari alternatif yang ramah anggaran, di sinilah fast fashion berperan. Hal ini memungkinkan konsumen untuk membeli pakaian yang bergaya dan fashion-forward tanpa membobol rekening tabungan mereka.

Jadi, apakah tren fast fashion yang terus berkembang ini akan bertahan lama, atau akankah tren ini memudar ke dalam jurang yang tidak pernah terlihat atau terdengar lagi? Hampir mustahil untuk memprediksi masa depan fashion, tetapi semua indikasi menunjukkan bahwa fast fashion akan terus berlanjut, setidaknya untuk saat ini.

Artikel Terkait: Mengenal Industri Fast Fashion Dan Dampak Yang Ditimbulkan

Sejarah Fast Fashion

Revolusi Industri adalah salah satu alasan utama terciptanya istilah fast fashion ini. Dahulu kala tren berpakaian disesuaikan ke dalam empat musim dan untuk membuat sebuah pakaian kala itu tidaklah murah. Perancang busana membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat sebuah pakaian.

Selain itu fashion merupakan hal yang mewah sehingga tidak mengherankan jika saat itu hanya orang orang kalangan atas saja yang dapat menggunakan baju dengan tren terbaru.

Sejarah fast fashion bermula saat New York Times memperkenal istilah ini pada tahun 1990an yang terinspirasi dari model baru akselerasi produksi yang di pakai oleh Zara dalam mengambil desain mode terkini dan mendistribusikannya ke toko-toko untuk dibeli oleh konsumen.

Selain itu, fashion adalah suatu hal mewah yang hanya bisa dipakai oleh orang-orang kalangan atas sebab harganya sangat mahal. Minimnya pengetahuan mengenai mesin jahit, membuat desainer menjahit kain-kain dengan kualitas terbaik tersebut secara manual. Alhasil, proses penjahitannya pun telah menghabiskan waktu yang sangat lama.

Fast fashion adalah sebuah konsep yang baru saja dikenal pada saat dunia memasuki revolusi industri yang pertama, yaitu tahun 1980-an. Di masa itu, maraknya penggunaan mesin jahit menimbulkan produsen fashion memproduksi pakaian sebanyak mungkin dalam waktu sangat cepat. Dampaknya, produsen hanya berfokus terhadap kuantitas supaya mampu menjual sebanyak-banyaknya serta meraup keuntungan yang tinggi.

Melalui fenomena itulah fashion tak hanya sebatas untuk kelas atas namun seluruh kalangan dapat menggunakannya. Lebih lagi terdapat beberapa produsen yang menjual berbagai fesyen tiruan layaknya diproduksi merek-merek ternama dengan harga lebih murah. Mereka tidak lagi mementingkan kualitas bahan baku sehingga fast fashion ini akan berdampak buruk bagi lingkungan.

Dampak Yang Ditimbulkan Dari Industri Fast Fashion

Fast fashion seperti yang kita tahu lebih banyak kerugiannya ketimbang keuntungannya. Bebrapa dampak yang ditimbulkan dari industri ini antara lain:

1. Penggunaan Air Bersih Yang Berlebihan

Industri fast fashion menggunakan hampir 97 miliar meter kubik air bersih setiap tahun untuk menghasilkan bahan baku berlimpah. Penggunaan air yang berlebihan tentu berdampak besar terhadapa lingkungan.

2. Industri Penghasil Limbah Terbesar

Untuk menekan biaya produksi, kebanyakan industri fast fashion menggunakan bahan baku yang murah dan berkualitas kurang baik. Kebanyakan pakaian yang diproduksi menggunakan bahan polyester yang tidak ramah lingkungan.

Polyester merupakan turunan dari plastik yang tidak mudah terurai. Limbah polyester ini dapat menciptakan micro plastik yang sangat berbahaya bagi keanekaragaman hayati.

3. Menimbulkan Budaya Konsumtif Di Masyarakat

Industri fashion yang berubah dengan cepat dan dinamis membuat banyak orang yang kahirnya berlomba lomba memenuhi lemari pakaian mereka dengan koleksi pakaian terbaru. Hal ini tentu dapat menimbulkan masyarakat dengan budaya konsumtif.

4. Eksploitasi Pekerja Dan Lingkungan

Beberapa produsen yang menerapkan model bisnis fashion cepat telah mendapatkan kritik karena mempekerjakan buruh dengan upah yang tidak layak serta kondisi kerja yang sangat jauh dari kata manusiawi.

Selain itu, banyak pabrik yang menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan pekeraja serta tidak baik untuk lingkungan.

Lalu Apa yang Dapat Kita Lakukan Untuk Menghadapai Fenomena Trend Fast Fashion Ini?

Berpikir Sebelum Membeli

Pertimbangkan dengan seksama apakah kamu benar-benar membutuhkan pakaian baru atau tidak? Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri apakah itu akan menjadi investasi jangka panjang dalam lemari pakaian kamu. Kamu harus bisa memprioritaskan kebutuhan dan keinginan.

Utamakan Kualitas Ketimbang Kuantitas

Mulai sekarang beralihlah dari pakaian murah berkualitas rendah dan berfoluslah pada pakaian berkualitas tinggi yang lebih tahan lama. Dengan begitu, ini dapat mengurangi pemebelian pakaian yang cepat usang.

Pilihlah Brand Brand Yang Mendukung Gerakan Berkelanjutan

Kamu bisa mencari merek-merek fashion yang memiliki komitmen dalam praktik bisnis yang berkelanjutan. Brand ini biasanya menggunakan bahan ramha lingkungan, praktik produksi yang etis serta berusaha mengurangi dampak lingkungan.

Jahit Dan Perbaiki Pakaian Yang Masih Layak Untuk Dipakai

Daripada harus membuang pakaian kamu yang masih layak pakai, cobalah untuk memperbaiki bagian yang usang. Dengan begitu ini dapat memperpanjang masa pakai pakaian kamu.

Edukasi Diri Sendiri Dan Orang lain

Bagikan pengetahuan Anda tentang dampak fast fashion dengan orang lain. Semakin banyak orang yang sadar akan masalah ini, semakin besar peluang untuk perubahan yang lebih positif

Sumber Referensi: